Barometer99– Ada pemandangan lain dalam pernikahan Kaesang, putera bungsu presiden Jokowi kali ini. Seperti kita ketahui, presiden sudah pungkas menikahkan ketiga anaknya, yang kebetulan semuanya berlangsung saat Jokowi menjabat presiden. Gibran putera sulung menikah tahun 2015, disusul adiknya, Kahiyang tahun 2017.
Lima tahun setelahnya, barulah Kaesang, putera bungsu Jokowi menikah, tepatnya pada 10 Desember 2022. Pernikahan ketiga anak-anak Jokowi ini sempat menjadi sorotan publik net. Ada yang menyindir nikahin 3 anak mumpung jadi presiden. Pasalnya, mereka menyorot terkait fasilitas dan bentuk sumbangan yang diberikan tamu undangan.
Namun semua itu ditepis Gibran dengan menjawab singkat, “Tidak pernah terima sumbangan,” tulisnya di laman Twitter. Dalam penjelasan lisan kepada media, Gibran menyampaikan alasan takut dengan tudingan gratifikasi, “Ya selain itu, orang mau rawuh saja kita sudah senang sekali,” tambah Gibran.
Terkait fasilitas, Jokowi sama sekali tidak menggunakan ataupun mendapat fasilitas negara. Mungkin satu-satunya, jika pun dianggap demikian, yaitu pengamanan oleh aparat kepolisian dan Paspampres. Hal ini disampaikan oleh Pratikno, Mensetneg. Namun Pratikno buru-buru menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan protokoler yang melekat.
Ya, Jokowi adalah seorang presiden yang setiap saat memang selalu mendapat pengawalan keamanan. Ada satuan Paspampres juga kepolisian di daerah setiap presiden melakukan kunjungan daerah maupun menghadiri sebuah acara. Terlebih ini adalah acara keluarga presiden sendiri.
Tidak usahlah presiden, bahkan saat acara reuni 212 di masjid At-Tin pun aparat mengakomodir dengan turut membantu menjaga keamanan , bahkan menyisir semua sudut masjid yang kemungkinan bisa ada potensi gangguan seperti bom dsb. Jadi merupakan hal wajar beberapa personil aparat dikerahkan, mengingat jumlah tamu yang juga banyak (3000 undangan).
Selain itu, tidak ada fasilitas negara yang digunakan. Bahkan Jokowi tidak menggunakan tempat di istana, meskipun dimungkinkan seperti SBY saat penjabat presiden. Keluarga Jokowi memiliki tempat sendiri yang memang disewakan untuk acara resepsi nikahan. Gibran dan Kahiyang menggunakan tempat tersebut.
Adapun Kaesang memakai pura mangkunegaran disebabkan tempat yang biasa digunakan keluarga tersebut sudah disewa orang terlebih dahulu. Jokowi mengalah karena tidak mungkin membatalkan acara orang lain, meski dia seorang presiden. Jokowi pun mendatangi langsung keraton untuk meminta izin penggunakan keraton kepada Raja KGPAA Mangkunegara X.
Yang menarik adalah, keterlibatan beberapa menteri yang ikut dalam panitia pernikahan, di antaranya Erick Thohir yang didapuk menjadi ketua panitia. Selain Erick, ada pula Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno yang turut membantu kesiapan dan kelancaran acara nantinya. Para menteri kabinet Jokowi memang dikenal dekat dan akrab.
Lihat saja di tiap momen berkumpul para menteri (di luar rapat atau tugas negara), seperti pernikahan dua anak Jokowi terdahulu dan event-event lain. Mereka akan terlihat “gokilnya”. Bernyanyi, foto bareng, bercanda, bahkan presiden Jokowi terkadang kerap menimpali dan juga sempat diusili para pembantunya itu. Jadi pernikahan kali ini pun tidak heran para menteri terpanggil membantu.
Bahkan Erick Thohir mengaku merasa terhormat meski menjadi panitia bagian “bersih-bersih” (istilah Erick). Erick mengaku anaknya dengan Kaesang teman dekat bahkan berpartner dalam usaha, jadi dia tidak ragu untuk menjadi bagian panitia. Sedang Pratikno mengenal dekat almarhum bapak Erina, Prof Gudono. Bahkan istri Pratikno sempat ikut memandikan Erina di acara Siraman bersama GKR Hemas.
Seperti itu gambaran orang nomer satu Indonesia yang lagi punya hajat. Sama dengan dua anak terdahulu (Gibran dan Kahiyang), keluarga Jokowi lebih menekankan pada aspek tradisi Jawa. Prosesi adat tidak pernah ditinggalkan dan menjadi menu utama yang dapat disaksikan oleh tamu undangan. Bukan sesuatu yang glamour melainkan meriah tapi hikmat.
Tidak ketinggalan para pedagang di pasar gede, mereka yang mengaku sebagai kawulo alit (rakyat kecil), turut berbahagia dengan mengadakan acara selamatan. Persis sama dengan pernikahannya Gibran juga Kahiyang. Mereka turut mendoakan, “Agar semua rangkaian acara berjalan dengan aman lancar, dan Mas Kaesang juga mbak Erina semoga Samawa sampai kakek nenek,” ucap mereka penuh haru namun riang.(*)