Berita  

Kepala Sekolah SMKN 2 Kobi Bantah Dugaan Monopoli Semua Paket Proyek oleh Toko Aktif

Barometer99- Bima – NTB. Kepala SMKN 2 Kota Bima membantah atas dugaan monopoli sejumlah paket proyek pengejaran Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan ( SMA/SMK ) di Bima seperti unggahan akun Facebook milik @Satkar Umara.

Dalam akun facebook @Satkar Umara, membeberkan sejumlah daftar paket yang dikerjakan oleh Toko Aktif tersebut. “Hebat sekali Toko Aktif ini, hampir di semua sekolah di Bima/Dompu ia menjadi pemenang DAK SMA/SMK. Siapakah gerangan pemilik toko ini? Benarkah ada kaitannya dengan PKS? Bukankah ini praktik monopoli? Apakah Kadis Dikbud NTB tahu atau tutup mata?”.

Setelah saya hitung secara cepat, Toko Aktif ini paling kurang mengelola sekitar 8 Miliar dana DAK SMA/SMK NTB 2022 ini,” ditulis pada akun facebooknya.

Tulisan tersebut direspon oleh kepala SMK Negeri 2 Kota Bima bahwa tulisan tersebut tidak benar dengan mengatakan semua paket proyek dimonopoli oleh toko Aktif.

Kepala sekolah SMKN 2 Kota Bima Fahturrahman, ST, mengatakan, jika memang benar semua paket proyek dimonopoli oleh toko aktif. Tapi kenapa di SMKN 2 Kota Bima yang menjadi Suplaiyer atau pemenang tendernya adalah toko UD Tiga Putri?.

“Yang menjadi suplaiyer di SMKN 2 Kota adalah toko UD Tiga Putri bukan toko Aktif, tulisan pada akun fecabook @Satkar Umara itu tidak benar”, tutur Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Bima pada saat diwawancarai oleh wartawan di ruangan kerjanya. Sabtu, 15/10/22.

Berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial yang mengatakan bahwa yang menjadi Suplaiyer proyek di semua SMK di bima adalah toko Aktif. “kalau informasi tersebut kurang tau sebab di SMKN 2 Kota Bima yang menjadi Suplaiyernya adalah toko UD Tiga Putri dan bukan toko Aktif.

“Saya juga kaget terkait postingan tersebut sebab yang kami ketahui bahwa kami melakukan komunikasi dengan toko UD Tiga Putri yang menjadi Suplaiyer di SMKN Kota Bima bukan toko Aktif”, bebernya.

Fahturahman menambahkan, SMKN 2 Kota Bima mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) sebesar Rp. 1.1 Milliar dan pekerjaan sudah berjalan.

“Pekerjaan proyeknya terbuka dan transparan papan proyeknya juga ada, kan Dikbudnya punya tim fasilitator artinya setiap sekolah ada satu orang yang menjadi tim fasilitator dan mereka inilah yang mengawasi selama pelaksanaan proyek berlangsung”, katanya.

Fasilitator adalah perpanjangan tangan dari Dikbud yang memang tugasnya mengawasi pelaksanaan proyek, lanjut Fahturahman.

Sementara itu, Ahmad pemilik toko UD Tiga Putri membenarkan bahwa toko UD Tiga Putri selaku pemenang tender yang menjadi Suplaiyer pekerjaan proyek di SMKN 2 Kota Bima.

“Saya selaku pemenang tender dan menjadi Suplaiyer pekerjaan proyek di SMKN 2 Kota Bima dan alhamdulilah pekerjaan proyek sudah berjalan hampir sebulan lebih”, tutur Ahmad pada saat dikonfimasi oleh wartawan dilokasi pekerjaan di SMKN 2 Kota Bima. Sabtu, 15/10/22.

Disinggung berkaitan toko Aktif yang menjadi Suplaiyer di semua SMK Bima?. “Masalah tersebut saya kurang mengetahui karena di SMKN 2 Kota Bima toko UD Tiga Putri yang menjadi Suplaiyernya dan bukan toko aktif. Mungkin informasi yang beredar difacebook tersebut hoax”, pungkas Ahmad pemilik toko UD Tiga Putri.

Sedangkan, pemilik Toko Aktif berlokasi di Melayu Kota Bima ini, Halid Jubaidi, pada saat dikonfimasi, mengakui mendapatkan banyak paket dari Dana Alokasi Khusus (DAK) SMA/SMK di Bima dan Kota Bima dengan nilai miliran rupiah.

“Info ada benar ada salah. Sanggar dan Wawo nda ( bukan ) ada saya,” ungkap Halid saat ditanya via pesan singkat, Kamis 13 Oktober 2022. Dilansir dari DetikNtb.com.

Ditanya lebih lanjut, apakah sejumlah paket yang tersebar di sosial media selain Wawo dan Sanggar adalah adalah pekerjaannya, Halid justru bungkam hanya terlihat membaca saja pertanyaan awak media ini.

Syf.

Exit mobile version