Polri  

Diduga Depresi Karena Penyakit Tidak Sembuh, Pria Asal Sembalun Tewas Gantung Diri

Barometer98- Lombok Timur – NTB. Seorang warga Dusun Jorong Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, ditemukan meninggal dunia, Kamis, 18/8/22.

Pria tersebut berinial, AHW, laki – laki, 48 tahun, ditemukan meninggal lantaran gantung diri dalam rumah menggunakan seutas tali.

Informasi yang diterima, sekitar pukul 09.20 Wita warga setempat melaporkan adanya penemuan mayat kepada petugas SPKT Polsek Sembalun.

Mendengar informasi tersebut, anggota bersama pelapor langsung menuju TKP. Setelah berada di TKP, petugas kemudian meminta keterangan saksi yaitu istri korban dengan sejumlah saksi lainnya.

BACA JUGA :  Hadapi Puncak Arus Balik Lebaran, Polda Jatim Siapkan Skema Pengaturan Lalin

Istri korban menjelaskan, pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 wita dirinya keluar rumah untuk mencari bahan-bahan masakan dan sekaligus untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya (korban, red) sebagaimana biasanya.

“Selama dia di dapur, dirinya tidak pernah mendengar suara dari suaminya,” ujar Kapolsek mengutip cerita dari istri Korban.

Sekitar pukul 08.30 wita, istri korbannya masuk ke dalam rumah (tempat almarhum istirahat, Red), terkejut melihat suaminya dalam posisi leher tergantung di tengah ruangan pada seutas tali.

BACA JUGA :  Cek Rest Area KM 57, Kapolri Imbau Pemudik Manfaatkan Layanan Posko Mudik

“Saat itu suami saya masih menggunakan selimut yang biasa dipakainya sehari-hari,” jelasnya.

Ketika melihat kejadian itu, istrinya langsung berteriak sehingga tetangganya datang membantu untuk melepaskan tali dan kemudian langsung membawanya ke Puskesmas Sembalun. Namun ternyata korban tidak tertolong lagi.

“Suami saya itu mengidap penyakit asam lambung dan asam urat sejak Mei 2022. Sudah sering berobat ke rumah sakit, tapi kondisinya tidak juga pulih sebagaimana sebelumnya, sehingga almarhum tidak dapat bekerja di sawahnya dan kebanyakan istirahat di dalam rumah,” ceritanya.

BACA JUGA :  Kurang Dari 12 Jam Polres Batu Ungkap Kasus Penembakan di Temas, Pelaku Mengaku Bertindak karena Halusinasi

Meski demikian, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Sebab keluarga menganggap ini sebagai musibah dan bukan karena faktor kejahatan.

Syf.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *