Berita  

Kajati NTB: Kami meminta Maaf, Kedepan Peristiwa semacam ini Tak Akan Terulang

Barometer99- Mataram – Ntb. Aksi premanisme dan pengeroyokan sejumlah oknum pegawai Korps Adiyaksa, terhadap Adi Faisal pada Jumat (1/04/2022) diruang media Center Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, berakhir dengan perdamaian.

Kepala Kejati NTB Sungarpin mengatakan, persitiwa kekerasan kemarin, sangat disesalkan. Untuk itu, kami meminta maaf kepada adinda Adi Alfaisal, dengan berbesar hati mau berdamai serta mencabut laporannya di kepolisian.

“Peristiwa kemarin yang viral, akan menjadi bahan intropeksi kedepan, agar tidak terulang kembali “, papar Sungarpin
Mantan Wakajati Provinsi Jawa Barat, Senin pagi (4/04/2022).

BACA JUGA :  Door To Door, Petugas Gabungan Di Kradenan Blora Lakukan Vaksinasi PMK

Adi Alfaisal selaku korban mengatakan, tidak mudah bagi kami mengambil sikap ditengah gelombang dukungan publik, yang menginkan agar proses hukum terus berjalan.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain., Sala satu pelaku pengeroyokan merupakan warga Bima sekaligus anak Yatim Piatu.

Kemudian, menjaga stabilitas daerah, mengingat kasus ini sangat sensitif. Serta menghargai dan patuh pada arahan positif nan tulus dari para tokoh Bima dan Dompu. Yakni Bapak Ir. H. Ridwan Syah Kepala Dinas PUPR NTB, dan Bapak H. Mori Hanafi Wakil Ketua DPRD NTB, ujar Adi Al Faisal aktifis LAPAS NTB.

BACA JUGA :  Kemanunggalan TMMD Merupakan Aktualisasi Peran TNI Dalam Mewujudkan Seluruh Potensi Wilayah

Joni Junaidi Pimpinan Redaksi Media Pusaranntb.com yang turut hadir bersama sejumlah peserta lain mengatakan, jangan sampai kekerasan semacam ini terulang kembali dimasa yang akan datang. Baik itu menimpa pihak yang hadir, maupun kepada seluruh masyarakat NTB yang bertandang ke kantor Adiyaksa pada urusan menyangkut publik.

“Kami menyadari, cepatnya proses perdamaian dan cabut laporan kepolisian oleh korban (Adi Alfaisal, Red). Akan menimbulkan spekulasi dan pikiran negatif. Untuk itu, kebesaran hati pihak korban, harus diapresiasi setinggi tingginya. Serta mewanti wanti agar tidak ada manuver pembusukan dan cipta kondisi, oleh oknum-oknum tertentu dibalik nurani tulus menjaga wibawah Kejati NTB, ujar mantan Aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Makassar tersebut.

BACA JUGA :  Lantik Pejabat Tinggi Kumham, Yasonna Ingatkan Pentingnya Integritas dan Pelayanan Publik

“Kalau bukan karna Kharismatik Pak H. Ridwan Syah dan Pak H. Mori Hanafi, yang telah kami anggap sebagai bapak serta kakak. Tak bakalan kami hadir. Bukan karena jabatan kami toat pada dua sosok yang dituakan tersebut, tapi kami sangat mengenalnya sejak lama”, jelas Joni Junaidi Pimred pusaranntb dihadapan sejumlah pejabat teras Kejaksaan.

Syf-89/Joni.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *