Berita  

Kalapas Sumbawa Panen Jagung Bareng WBP

Sumbawa, Barometer99.com – Warga binaan asimilasi Lapas Kelas IIA Sumbawa Besar Kanwil Kemenkumham NTB menggelar panen perdana tanaman jagung pada lahan pembinaan kemandirian SAE Ai Maja, Rabu (23/03). Jagung tersebut diketahui ditanam pada Desember 2021 lalu.

Kalapas Sumbawa Besar, M. Fadli beserta jajaran pejabat struktural dan sejumlah pegawai turun langsung pada kegiatan ini. Panen jagung tahun ini merupakan kali kedua sejak lahan yang dulunya tak terurus di alih fungsikan menjadi lahan pertanian. Hal ini juga merupakan upaya mengubah wajah Pemasyarakatan dari institusi konsumtif menjadi produktif.

Kalapas mengatakan bahwa dari total 24 hektar lahan, 22 hektar diantaranya ditanami jagung, sementara sisanya diisi dengan tanaman sayur dan buah. Melihat buah jagung yang dihasilkan, dirinya berharap agar hasil panen pada tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin.

BACA JUGA :  Pasar Klitikan Menjadi Sarana Komsos Yang Efektif Untuk Babinsa Purwodiningratan

“Tahun ini kita tanam jenis jagung berbeda, semoga hasilnya tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin,” ungkapnya.

Selain hasil yang didapat, dirinya juga berharap keahlian dan kemampuan para warga binaan dalam mengolah tanaman jagung menjadi lebih meningkat sehingga lebih siap untuk kembali ke masyarakat.

“Tentunya semua aktifitas ini merupakan bentuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan, termasuk berkebun jagung. Ini agar mereka memanfaatkan waktu selama menjalani sisa hukuman dengan produktif dan memiliki bekal keahlian setelah bebas.” imbuhnya.

BACA JUGA :  Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Karya Bhakti Bersama Tomas, Todat dan Warga Perbatasan

Sementara itu Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Hermanturi menambahkan bahwa tanaman jagung ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan kerja sama antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Kementerian Pertanian. Lapas Sumbawa Besar sendiri telah 2 kali mendapat kepercayaan untuk mengelola program tersebut.

“Kita sudah dua kali jalankan kerjasama dengan Kementan, ini merupakan bukti bahwa program pembinaan di Lapas dapat memberikan manfaat, bukan hanya mendukung program pemerintah tetapi juga dapat membentuk sumber daya manusia yang unggul dan produktif,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *