Jelang HBKN Nataru, TPID Sumsel Pastikan Inflasi di Sumsel Terkendali

Barometer99- PALEMBANG,- Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel Pastikan Inflasi terkendali hal tersebut disampaikan langsung oleh TPID usai menggelar rangka koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM)di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Senin (20/12/2021).

Pertemuan ini dilaksanakan sebagai wadah koordinasi membahas upaya pengendalian inflasi jelang HBKN. HLM dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Ir. S.A Supriono, selaku Ketua Harian TPID Provinsi Sumsel, dan dilanjutkan dengan diskusi bersama seluruh anggota TPID.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel, Hari Widodo, selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Sumsel menyampaikan bahwa sampai dengan November 2021, realisasi inflasi Provinsi Sumsel tahun kalender sebesar 1,40% (ytd). Sedangkan secara tahunan, inflasi Sumsel tercatat sebesar 1,98% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,75% (yoy). Inflasi saat ini tergolong dalam kisaran yang rendah, antara lain dipengaruhi oleh belum pulihnya permintaan sebagai dampak pandemi COVID-19 serta upaya yang dilakukan oleh TPID dan pihak terkait lainnya dalam mengendalikan inflasi melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif.

“Sebenarnya Inflasi tergolong stabil hanya saja minyak goreng yang masih dalam tahap proses kestabilan harga dan pemerintah provinsi tentunya sudah memiliki solusinya,”kata Hari.

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Supriono menyampaikan bahwa Seluruh TPID sudah mendapatkan solusi apabila terjadi kenaikan harga menjelang HBKN. “Agar seluruh anggota TPID sedari awal harus mampu mengantisipasi berbagai risiko kenaikan harga jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,”kata Supriono.

Ia menghimbau agar Satgas Pangan dapat terus memantau dan menindaklanjuti apabila terjadi potensi penimbunan oleh spekulan. “Himbauan juga disampaikan kepada Pertamina untuk menjaga kecukupan pasokan bahan bakar terutama gas LPG, sekaligus memastikan agar LPG bersubsidi hanya disalurkan kepada penduduk miskin dan usaha mikro,”ucapnya.

Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah akan senantiasa hadir dalam melayani masyarakat serta melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi sesuai dengan strategi 4K. “Kesiapan jajaran pemerintah daerah dalam mengantisipasi peningkatan permintaan kebutuhan bahan pangan/bahan pokok penting selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,”jelasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali, MA pihaknya memastikan harga stabil hanya saja minyak goreng yang tergolong masih cukup tinggi untuk di gelar 9 titik pasar murah.

“Oleh karena itu kita berharap agar bisa cepat menurun, baik minyak goreng curah minyak goreng kemasan melalui Dinas Perdagangan menghadapi HBKN melakukan pasar murah di 9 titik dengan harga 14.000 /liter,”kata Rizali

Pasar murah akan di gelar selama 9 hari kedepan diberbagai pasar masing-masing tiga ribu liter untuk dengan harapan membantu masyarakat khususnya dikota Palembang.

“Besok jam 9 di pasar km 5, sebanyak 3rb liter, tanggal 22 Desember di pasar Lemabang, tanggal 23 di pasar Cinde 3rb liter, tanggal 24 Soak bato 3rb liter, dilanjutkan hari Senin 27 pasar gasing 3rb liter, tanggal 28 dipasar perumnas, tanggal 29 dipasar Kuto, tanggal 30 Padang Selasa, dan dikantor dinas perdagangan sebanyak 1200 liter,”urainya.

Sementara Anggota TPID Kanwil Bulog Eko Hari Kuncahyo mengatakan bahwa Beras, Tepung, daging beku dan gula pasir setoknya cukup hingga enam bulan kedepan.

“Kami dari Bulog TPID kanwil sudah mengantisipasi hari besar keagamaan untuk itu kebutuhan pokok yang dikelola seperti Beras 29rb ton cukup 5-6 bulan ke depan, begitu juga gula pasir 192 ton, tepung terigu 25 ton, daging beku 29 ton, akan nambah 25 ton,”Ungkapnya

Sementara Satgas Pangan Subdit Indagsi Polda Sumsel Adi Syaifudin sudah menyiapkan Tim untuk memantau agar tidak terjadi penimbunan yang dilakukan oleh oknum.

“Pangan PPID satgas Pangan subdit indaksi Polda Sumsel dalam hal pengamanan dan pengawasan sudah berkoordinasi dengan mabes Polri, Pengamanan baik dari penyimpangan dari penimbunan, terhadap baik perorangan atau lainnya,”tegasnya

Penulis: Yon
Exit mobile version