Kapolres Bima Kota Jadi Pembicara Dialog Kebangsaan di STIT Sunan Giri

Barometer99- Kota Bima – NTB. Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Bima menggelar Dialog Kebangsaan dengan tajuk memperingati Hari Pahlawan dan Pendidikan Nasional.

Dialog kebangsaan itu, berlangsung Sabtu (13/11) di Aula Pertemuan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Kota Bima.Pada dialog kebangsaan itu, Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra, menjadi salah satu pembicara.

Pembicara lain pada dialog kebangsaan yang dihadiri ratusan mahasiswa itu, Perwakilan Kemenag Kabupaten Bima H Abas Abdullah, Ketua STIT Irwan Supryadin, Ketua Sarjana NU Bima Samrin Ketua STIS Yan Yan Supratman.

Kapolres dalam mengawali penyampaiannya, mengajak mahasiswa meneladani para pahlawan dalam meneladani sikap toleransi antar umat beragama.

5 Butir Fatwa Resolusi Jihad yang dikutip dari Kh Hasyim Asy’ari dalam Perang 10 November 1945 di Surabaya yang dikutip AKBP Henry Novika Chandra. Diantaranya, kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus wajib dipertahankan.Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus dijaga dan ditolong. Musuh Republik Indonesia yaitu Belanda, yang kembali ke Indonesia dengan bantuan sekutu Inggris, pasti akan menggunakan cara-cara politik dan militer untuk menjajah kembali Indonesia.

pointer lainnya yang dikutip Kapolres, umat Islam terutama anggota NU harus mengangkat senjata melawan penjajah Belanda dan sekutunya yang ingin menjajah Indonesia kembali dan kewajiban ini merupakan perang suci (jihad) dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang tinggal dalam radius 94 kilometer, sedangkan mereka yang tinggal di luar radius tersebut harus membantu dalam bentuk material terhadap mereka yang berjuang.

Pada seluruh mahasiswa pejabat nomor satu di Mako Polres Bima Kota itu berpesan, agar dapat melaksanakan kegiatan positif dengan berpatokan pada Pancasila dan UUD 1945.

“Marilah sama sama menjaga Kamtibmas yang ada di wilayah hukum Polres Bima Kota mengingat di wilayah hukum polres bima kota untuk tindak kriminalitas maupun kasus lainnya masih cukup tinggi perlunya peran masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas Kota dan Kabupaten Bima yang aman dan kondusif, ajaknya.

Sementara Perwakilan Kemenag Kab. Bima, H Abas Abdullah menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi saat ini adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, kapitalisme dan konsumerisme.

Perjuangan 10 November 1945 di Surabaya sebutnya, tidak bisa dilepaskan dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Keluarnya Resolusi Jihad tersebut tak terlepas dari permohonan Presiden SOEKARNO pada 17 September 1945, yang memohon fatwa hukum kepada ulama.

Karena NU merupakan organisasi Islam yang terbesar kala itu, maka Presiden SOEKARNO meminta fatwa untuk mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam kepada KH Hasyim Asyari.

Sementara Ketua STIT Bima Irwan Supryadin pada pembicaraannya, pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara untu membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.

Permasalahan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah di masa pandemi covid-19 di tengah-tengah masyarakat, sebagai akibat dari terjadinya perubahan lingkungan global yang melanda hampir seluruh bangsa di Dunia.

“Untuk dilingkungan kampus STIT Bima kami selalu menerima untuk setiap organisasi yg ingin dibangun oleh para mahasiswa dan mahasiswi asal bisa dirembugkan secara bersama dengan para dosen,”sebutnya.

Diujung dialog Kapolres Bima Kota dan sejumlah pembicara lainya berkenan menyalurkan langsung paket sembako pada perwakilan panti asuhan dan mhasiswa yang berhak.

Syf-14/Kasi Humas Polres Bima Kota

 

Exit mobile version