Palembang, Barometer99.com — SMK Penerbangan Sriwijaya setiap tahun memberangkatkan peserta didik kelas XI untuk mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di bandara besar di Indonesia dan tempat perawatan pesawat. Penempatan tersebut dilakukan di Batam Aero Technic (BAT) , Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, dan Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta. Kegiatan PKL berlangsung selama empat bulan sebagai bagian dari implementasi kurikulum vokasi penerbangan.

Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai dunia penerbangan secara nyata. Selama PKL, para peserta didik terlibat dalam sejumlah kegiatan operasional bandara, meliputi:
Ground Handling: penanganan pesawat di darat, pergerakan apron, bagasi, dan kargo.
Passenger Service: proses check-in, boarding, pelayanan informasi, hingga asistensi penumpang khusus.
Aviation Security (Avsec) Dasar: pengenalan prosedur keamanan penerbangan dan pemeriksaan standar.
Operasional Terminal: koordinasi layanan penumpang dan pengelolaan arus operasional terminal.
Administrasi dan Dokumentasi Penerbangan: pencatatan operasional dan pengenalan sistem administrasi bandara.
Selain keterampilan teknis, PKL ini juga melatih siswa dalam:
kedisiplinan waktu, etika profesi penerbangan, kerja sama tim, komunikasi di lingkungan kerja, serta kepatuhan terhadap standar keselamatan (safety).
Seluruh pengalaman tersebut menjadi bekal penting untuk siswa dalam meraih karier di bidang aviasi seperti ground handling, flight operation officer, aviation security, airline service, maupun administrasi bandara.
Wakil Kepala SMK Penerbangan Sriwijaya Bidang Kurikulum, Wiwin Sartika, S.Pd., Gr., menyampaikan bahwa kegiatan PKL ini merupakan langkah penting untuk membekali siswa dengan pengalaman lapangan sebelum memasuki dunia kerja.
“PKL adalah jembatan utama antara teori dan praktik. Dengan terjun langsung di bandara, siswa mempelajari standar keselamatan, kedisiplinan, serta etika kerja yang menjadi fondasi utama industri penerbangan,” jelas Wiwin.
Ia juga menambahkan bahwa penempatan di tiga bandara berbeda ini memberikan variasi pengalaman bagi siswa, mengingat masing-masing bandara memiliki karakter operasional yang unik. Hal ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan keterampilan siswa dalam memahami dinamika penerbangan modern.
Pihak sekolah berharap pengalaman selama empat bulan ini dapat meningkatkan kesiapan siswa untuk berkarier di sektor aviasi, baik sebagai petugas ground handling, administrasi penerbangan, layanan penumpang, maupun unit operasional bandara lainnya.
Selain memberikan pembelajaran teknis, PKL juga memberikan pengalaman berkesan bagi para peserta. Beberapa siswa membagikan pengalaman mereka yang dinilai sangat menginspirasi.
Adzi Sunan sebagai komandan Poltar mengaku PKL di bandara membuatnya memahami betapa kompleks dan disiplin dunia penerbangan.
“Pengalaman ini benar-benar keren. Saya bisa melihat langsung bagaimana setiap bagian bandara bekerja sama. Ini membuat saya semakin semangat untuk belajar dan ingin bekerja di dunia aviasi,” ujarnya.
Alicia Anisa sebagai Anggota Poltar merasa pengalaman PKL memberinya kepercayaan diri dan motivasi baru.
“Saya belajar melayani penumpang, memahami SOP, dan bekerja sama dengan petugas bandara. Rasanya bangga sekali bisa terlibat langsung. PKL ini membuat saya lebih giat belajar untuk mencapai cita-cita,” katanya.
Za’im Al-Adli ketua Osis juga menceritakan kesan mendalam selama mengikuti PKL.
“Bisa praktik langsung di bandara adalah pengalaman yang luar biasa. Saya jadi tahu bagaimana dunia penerbangan sebenarnya. Pengalaman ini sangat menginspirasi dan membuat saya ingin terus berkembang,” tuturnya.*




















