Sorong, Papua Barat Daya, Barometer 99.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan kegiatan Pengisian dan Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) 2025, yang diikuti oleh seluruh BPBD kabupaten dan kota se-provinsi Papua Barat Daya.
Kegiatan ini dibuka oleh Vicente Campana Baay, S.IP, selaku Kepala Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana, dan Satpol PP Papua Barat Daya, mewakili Gubernur Elisa Kambu, S.Sos.
Dalam sambutannya, Vicente menegaskan bahwa IKD merupakan instrumen penting dalam mengukur sejauh mana kesiapan dan kapasitas daerah dalam menghadapi ancaman bencana.
“Kita ingin membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh, berbasis data dan kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.
Berdasarkan data, beberapa daerah di Papua Barat Daya menunjukkan kemajuan dalam peningkatan nilai IKD, namun sebagian masih memerlukan perhatian dan pendampingan.
Vicente mengajak seluruh BPBD untuk memutakhirkan data, meningkatkan koordinasi, dan memperkuat sinergitas lintas sektor.
Dalam kesempatan yang sama, Edy Purba, S.KM., M.KM., dari BNPB RI menjelaskan bahwa proses pengisian IKD dilakukan secara bertahap dan terverifikasi.
“Kabupaten/kota mengisi data terlebih dahulu, kemudian diverifikasi oleh provinsi. Setelah itu, BNPB melakukan verifikasi akhir sebelum hasilnya ditetapkan,” papar Edy.
Ia juga menyampaikan bahwa setiap daerah diberikan waktu dua minggu untuk melakukan koreksi atau sanggahan jika terdapat data yang belum sesuai. Proses ini memastikan hasil IKD mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
“Nilai IKD bukan hanya angka, tetapi cerminan kesiapan dan kolaborasi seluruh unsur pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana,” tegas Edy.
BNPB berharap, melalui kegiatan ini, Papua Barat Daya mampu menjadi contoh daerah yang adaptif, inovatif, dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Hasil penilaian IKD 2025 akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan dan intervensi program nasional di bidang penanggulangan bencana.
Kegiatan ini diakhiri dengan pesan semangat dari perwakilan BNPB dan DKP2B agar seluruh peserta mendorong transformasi data menjadi aksi nyata untuk mewujudkan masyarakat Papua Barat Daya yang aman, siap, dan tangguh bencana.
(TK)
