Bima-NTB, Barometer99.com- Warga desa Ndano kecamatan Madapangga mengalami kerugian puluhan juta. Kasus tersebut terbongkar pada saat rapat sosialisasi yang diadakan oleh pemerintahan Camat Madapangga, Kabupaten Bima. Selasa, 8/10/2025.
Mencuatnya korban dugaan penipuan yang dilakukan oleh Ormas dengan iming-iming dari mereka bahwa hutang para nasabah akan lunas dan nasabah harus membayar 10 persen pada Ormasnya.
Kepala desa Ndano, Muhammad Sidik mengatakan warga saya menjadi korban atas perbuatan Ormas ini. “Kurang lebih ada 10 orang warga saya yang menjadi korban,” kata Kepala desa Ndano Muhammad Sidik dalam rapat sosialisasi yang di Aula kantor Camat Madapangga, Selasa, 8/10/2025.
Ormas ini mendatangi warga sebagai nasabah. Modusnya, warga akan lunas hutangnya di bank jika warga membayar 10 persen pada Ormas. Kasus ini viral di media sosial dan menjadi buah bibir masyarakat kabupaten Bima.
“Saya sudah melakukan sosialisasi terhadap warga namun mereka tidak percaya termaksud keluarga saya menjadi korban,” ujar Kades Ndano.
Kendati demikian, Sidik mengatakan bahwa warganya mengalami kerugian kurang lebih ada 10 orang dan warga mengalami kerugian kurang lebih Rp80 juta
Tidak hanya itu, Muhamamd Sidik mengatakan bahwa di desanya ada dugaan jaringan Ormas sebagai petunjuk jalan sehingga warga takut melaporkan kasus ini pada pihak kepolisian.
“Saya sudah melakukan sosialisasi tapi warga tetap tidak percaya dan mereka beranggapan hutang mereka sudah lunas karena sudah membayar 10 persen pada Ormasnya,”tandasnya.
Warga berharap pada pihak kepolisian untuk mengamankan Ormas yang sudah membikin gaduh daerah Bima.
Sementara itu, Sekretaris desa Ncandi
Saiful sesalkan atas ulah Ormas yang melakukan dugaan pemerasan dan penipuan terhadap masyarakat.
Mirisnya lagi, mereka ini membawa nama lembaga intitusi negara dan bahkan membawa nama diperintah oleh presiden.
“Kami berharap pihak kepolisian tidak boleh melihat sebelah mata kasus ini dan jangan menunggu laporan warga baru bertindak apa lagi vidionya sudah viral dimedia sosial,” tandasnya.
Kapolsek Madapangga Ipda Mujahidin menanggapi vidio adu mulut warga dengan Ormas di desa Ncandi yang beredar di media sosial. Ia mengatakan terkait kejadian di desa Ncandi kemarin, kita berharap warga yang merasa diri sebagai korban agar melaporkan kasus tersebut agar pihak kepolisan memproses kasusnya.
Ngaku Diutus Prabowo, Ormas Penagih Kredit Macet Cekcok dengan Warga desa Ncandi
Sejumlah orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) adu mulut dengan warga saat menagih kredit macet di Kantor Desa Ncandi, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB), Jumat, (3/10/2025).
Peristiwa itu viral di media sosial (medsos). Video kericuhan antara ormas dengan warga itu diunggah oleh akun Facebook @Teta Aqil. Ormas yang cekcok dengan warga itu bahkan mengaku diutus untuk menagih kredit macet oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Ketika bapak-bapak menghardik kami. Artinya bapak-bapak menghardik Presiden RI,” kata pria berbadan kekar seperti yang terekam dalam video. Dikutip dari media Detik.com, Jum’at, 3/10/2025
Pria tersebut mengungkapkan kedatangan mereka diutus oleh pemerintah pusat dan ditugaskan langsung oleh Prabowo. Saat ditanyakan surat tugas, mereka malah mengeluarkan kartu tanda anggota (KTA) ormas.
“Kami disini ditugaskan pemerintah pusat untuk menagih kredit macet,” ujar pria itu. ($).