Berita  

Bincang Kamisan Edisi ke-8: Menyikapi Peristiwa Rinjani, Menuju Layanan Destinasi Global yang Berkualitas dan Tangguh

Mataram-NTB, Barometer99.com-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB kembali menggelar Bincang Kamisan edisi ke-8 dengan tema yang aktual “Menyikapi Peristiwa Rinjani dan Layanan Destinasi Global”, berlangsung di Command Centre UPTD Layanan Digital, Kamis, 3/7.

Kegiatan ini menjadi respon reflektif atas dinamika terakhir yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sekaligus momentum meneguhkan arah pembangunan pariwisata NTB yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

Kepala Balai TNGR, Yarman, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh dan akan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan termasuk pengelola jalur pendakian, guide, porter, dan pelaku usaha wisata.

“Ke depan, kita tidak hanya memperketat pengawasan, tapi juga memperbaiki komunikasi dan manajemen jalur. Rinjani adalah kawasan konservasi, tapi juga destinasi global yang harus dikelola secara bijak,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata, Ahmad Nur Aulia menekankan bahwa pengelolaan destinasi wisata Rinjani harus ditingkatkan secara komprehensif pasca kejadian yang melibatkan keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

“Kita ingin bangun citra Rinjani bukan hanya indah dan eksotis, tapi juga profesional dan aman. Untuk itu, kita akan fokus pada standardisasi layanan, penguatan SDM, dan mitigasi bencana berbasis komunitas,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Poltekpar Mataram Dr. Ali Muhtasom menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM pariwisata, terutama bagi para pemandu, porter, dan pengelola desa wisata penyangga dalam bentuk FGD.

“Semua harus ada standarisasi, sertifikasi untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami siap dukung mungkin kedepan buat FGD,” ujarnya.

Fahrurrozi Gafar, sebagai pengamat, mengusulkan pentingnya narasi baru dalam promosi Rinjani yang tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga cerita tanggung jawab lingkungan, keselamatan, dan kearifan lokal.

“Pariwisata NTB tidak boleh asal ramai, tapi harus bermartabat. Ini saatnya kita siapkan roadmap baru menuju destinasi global yang tangguh dan beradab,” tegasnya.

Bincang Kamisan edisi ke-8 ini menjadi ruang refleksi bersama dan penguatan kolaborasi untuk memastikan bahwa NTB, khususnya Rinjani, mampu hadir sebagai destinasi unggulan dunia yang selamat, nyaman, dan berkualitas bagi semua. (*).

Exit mobile version