Barometer99, Lombok Barat-NTB- Polres Lombok Barat menyalurkan air bersih untuk para Peternak Sapi asal bima yang sedang antrian menunggu kapal di Pelabuhan Gili Mas Kabupaten Lombok Barat. Sabtu, 19/4/2025.
Respon cepat Polres Lombok Barat sebagai wujud bahwa Polri hadir untuk masyarakat ini patut diberikan apresiasi. Pasalnya, Peternak Sapi yang mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan hewan ternaknya kini sudah dibantu oleh Polres Lombok Barat.
Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap saat dikonfimasi oleh media melalui pesan whatsappnya membenarkan bahwa Polres Lombok Barat sudah menyalurkan air bersih untuk Peternak Sapi yang sedang antrian menunggu kapal di Pelabuhan Gili Mas.
“Tadi malam sudah ada pemberian air bersih oleh Polres Lobar dan Polsek KPL lembar,” tutur Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap, Sabtu, 19/4/2025.
Kendati antrian panjang di Pelabuhan tersebut, para peternak terpaksa menunggu berhari-hari tanpa kepastian jadwal kapal, sementara hewan-hewan ternak mereka terancam mati akibat kepanasan, kelelahan, dan ketiadaan air bersih. Dan kini para Peternak Sapi tidak lagi merasa gelisah dan kesusahan untuk mencari air bersih.
Sementara Kapolsek KPL Lembar Ipda Imran dihubungi oleh media melalui pesan whatsappnya mengatakan, kemarin malam kita langsung salurkan air bersih untuk Peternak Sapi.
“Untuk Sementara kita bantu Peternak Sapi dengan menggunakan satu mobil tangki muatnya 5000 liter,” bebernya.
Tidak hanya itu, Kapolsek akan melakukan kordinasi dengan Polres untuk penambahan mobil tangkinya.
“Saya belum bisa janji ya, tapi saya kordinasi dulu dengan Polres terkait penambahan mobil tangkinya,” imbuhnya.
Kapolsek berharap dengan bantuan air bersih dari Polres Lombok Barat ini semoga bisa bermanfaat untuk Peternak Sapi. Dan polri berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Informasi sebelumnya, Sadam, peternak sapi asal Bima, mengkonfirmasi adanya hewan ternak mati akibat kondisi tersebut.
“Benar, satu ekor sapi warga mati karena kepanasan. Kami kesulitan mendapatkan air bersih untuk ternak,” ujarnya.
Para peternak kini mendesak Gubernur NTB segera turun tangan. Mereka menuntut penyediaan fasilitas darurat seperti air bersih dan tempat istirahat bagi hewan, serta pengaturan jadwal keberangkatan kapal yang transparan dan terkoordinasi.
“Kami tidak bisa terus seperti ini setiap tahun. Pemerintah harus hadir, bukan hanya saat panen pujian, tapi juga saat rakyat menderita,” tegas Sadam. (S*).