Berita  

Mahasiswa di Dompu Tewas Minum Racun, Kecewa Tak Dibeli’in Sepeda Motor

Barometer99, Dompu-NTB- Mahasiswa asal Dusun Mekar Sari, Desa Mumbu, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) tewas akibat minum racun merek pembasmi Gulma.

Mahasiswa inisial AS (25) diduga minum racun karena kecewa tak dibeli’in motor oleh kedua orang tuanya.

Insiden bunuh diri dengan mengonsumsi pembasmi Gulma ini terjadi pada Rabu Malam, 4 Desember 2024, tepat dirumah neneknya.

Kapolsek Woja, AKP Saiful Anhar,  melalui Kasi Humas Polres Dompu mengungkapkan, sebelumnya korban mendatangi rumah orang tuanya untuk meminta uang membeli sepeda motor yang akan digunakan sebagai alat transportasi kuliah. Akan tetapi, karena keterbatasan keuangan orang tuanya permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi.

BACA JUGA :  Empat Kali mencuri Sepeda Motor, JF 25 tahun warga Lanci Jaya Ditangkap Polisi

“Korban kecewa karena orang tua nya tak punya uang dan setelah itu kembali ke rumah nenek nya di dusun Mekar Sari dan meminum racun merek macan,” kata Syaiful.

Syaiful mengungkapkan, korban ditemukan dalam keadaan tergeletak lantai kamar dengan muntahan disekitar di rumah nenek nya Mahani (60),

Atas kejadian menimpa cucu nya, Mahani segera meminta bantuan warga sekitar untk membawa korban ke RSUD Dompu.

BACA JUGA :  Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Mengucapkan: Selamat Dirgahayu Republik Indonesa yang Ke- 77 Tahun

Namun, meskipun telah mendapatkan perawatan intensif selama kurang lebih sehari, korban menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 5 Desember 2024, sekitar pukul 14.10 Wita di RSUD Dompu. Jenazah korban telah dibawa ke rumah duka di Dusun Mekar Sari dan akan dimakamkan.

“Sebelumnya di tempat kejadian kami mengamankan barang bukti berupa botol racun pembasmi rumput merek Macan dan mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi, termasuk nenek korban,” ungkap Syaiful.

BACA JUGA :  Polresta Banyuwangi Amankan Dukun Pengganda Uang Asal Grajagan

Kapolsek Woja menyampaikan belasungkawa atas insiden tragis ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi emosional anggota keluarga.

“Penting untuk menjaga komunikasi dan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang menghadapi tekanan atau permasalahan pribadi,” urainya. (Red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *