Barometer99, Bima-NTB- Setelah sebelumnya berada di kamar jenazah RSUD Bima, Jenazah warga desa Montong Kabupaten Lombok Tengah bernama Andi yang meninggal di PKM Woha, Senin (2/9) dilakukan pelepasan pemulangan jenazah tersebut oleh Bupati Bima di lobi Kantor Bupati Bima untuk diantarkan ke pihak keluarga di Lombok Tengah.
Upaya pemulangan jenazah tersebut dilakukan setelah pihak keluarga menyampaikan keinginan agar penguburan dilaksanakan di kampung halamannya.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bima, menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepulangan Almarhum,”ujar Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, Senin, 2/08/24.
Kendati atas meninggalnya almahrum asal lombok tengah, Bupati Bima mendo’akan semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT. Aamiin.
Pelepasan pemulangan jenazah almarhum Andi ini, dikatakanya, untuk memastikan penanganan jenazah telah dilakukan semestinya.
Bupati Bupati menyerahkan uang santunan senilai Rp5 juta untuk yang diserahkan kepada Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Edi Syahroni untuk diserahkan kepada keluarga korban.
Untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran prosedur tetap (Protap) pelayanan medis terhadap korban, Bupati Bima sudah menginstruksikan kepada Inspektur Kabupaten Bima untuk melakukan pemeriksaan para petugas medis yang menangani korban saat perawatan di unit pelayanan kesehatan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Bima dihebohkan dengan adanya penemuan jasad seorang pria di halaman Puskesmas Woha Kabupaten Bima yang diduga berasal dari Lombok, Sabtu (31/8/2024).
Penemuan jasad pria tersebut langsung viral di media sosial Facebook. Banyak komentar yang menyudutkan pihak Puskesmas karena diduga lalai dan tidak melayani pria tersebut dengan baik sehingga mengakibatkan meninggal dunia di halaman Puskesmas tersebut.
Salah satu warga Kabupaten Bima yang diwawancarai dan tidak berkenan dipublish namanya, mengatakan sebelumnya pihak Puskesmas Woha diduga tidak melakukan pelayanan kepada almarhum dikarenakan tidak ada biaya.
“Melihat komentar dalam media sosial bahwa almarhum dikeluarkan oleh pihak puskesmas karena tidak ada keluarga dan tidak ada biaya,” ujarnya.
Dalam postingan tersebut, netizen ramai berkomentar terkait dengan kinerja pelayanan puskesmas woha tersebut.
Netizen di Facebook pun geram melihat sejumlah postingan yang viral di Facebook. Ada yang berkomentar bahwa pihak puskesmas Woha telah menelantarkan manusia oleh karena tidak punya keluarga.
“Itu bukan sebagai alasan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar salah satu netizen dalam postingan foto viral terkait penemuan jasad almarhum tersebut.
Sebelumnya diketahui almarhum dilarikan oleh anak-anak dari sumba ke puskesmas Woha, karena keseharian almarhum merupakan seorang pangamen. Diketahui, baru dua hari dilarikan ke puskesmas namun tidak mendapatkan pelayanan berupa pemberian obat dan juga pemeriksaan secara insentif, malah almarhum dikeluarkan dari ruang inap ke halaman sampai meninggal dunia sekitar pukul 22.20 WIB.
Pada saat meninggal, almarhum menggunakan baju warna merah dengan posisi tubuh korban terlentang begitu saja diatas tikar milik puskesmas, di samping nya terdapat satu buah gitar yang diduga digunakan untuk mengamen.
Salah satu akun facebook @nurraiha juga mengupload status dan foto almarhum tersebut dengan narasi yang menganggap kepala puskesmas memberikan klarifikasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
“Kalau dilakukan pembiaran, akan ada lagi nyawa² yang kehilangan perihal tidak punya uang dan keluarga!!!!,” Akun tersebut.
“Silahkan susun baik² naskah nya sebelum melakukan klarifikasi lebih terperinci biar tidak dipermalukan lebih parah lagi oleh masyarakat² yang lagi emosi brutal karena melihat salah satu saudara sesama mahluk diginikan, bina**ng aja kita mempunyai hati nurani untuk menolong apalagi manusia!,” tulis akun tersebut dalam postingannya.
Kepala Puskesmas Woha saat dihubungi melalui media sosial pribadinya belum menjawab. (S*).