Dinas Perkebunan Beri Tips Hadapi Cuaca Ekstrim Untuk Petani Kopi di Sumsel

Ilustrasi petani kopi, (foto.Yon)

Barometer99.com, PALEMBANG – Cuaca ekstrem yang terus terjadi dua tahun terakhir ini berakibat membuat produksi kopi petani Sumatera Selatan turun signifikan, sementara permintaan banyak tapi produksi sedikit sehingga berlaku hukum pasar harga menjadi naik dan ini bukan hanya di Sumsel tapi juga di dunia, Selasa (30/5/2023).

Untuk mengatasi suhu ekstrim tanaman kopi perlu penyiraman

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Rudi Arpian, Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel mengatakan sudah beberapa tahun ini memberikan bantuan terbatas pembuatan Irigasi, baik berupa embung maupun pipanisasi dan ini dapat juga dilakukan oleh kelompok secara swadaya mengingat keterbatasan anggaran pemerintah.

“Agar produksi kembali naik juga harus rutin dilakukan pemupukan karena biasanya petani memang jarang memupuk kopi dan hanya mengandalkan berbuah secara alami saja”, kata Rudi.

Menurutnya, Yang perlu diperhatikan saat panen harus dengan cara melakukan petik merah / matang sempurna dan jangan lagi petik pelangi, harga pun akan berbeda jika dijual petik merah.

“Kemudian yang perlu diperhatikan juga Agar produksi kopi kembali bagus adalah perawatan kopi pasca panen karena itu akan mempengaruhi produksi selanjutnya,” Ujar Rudi.

Baca juga : Gubernur Lepas Keberangkatan 360 Orang JCH Keloter Pertama Asal Sumsel Menuju Tanah Suci

Selain itu,Kata dia tanaman kopi yang sudah tua perlu diremajakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah mengenalkan. Peremajaan dengan cara sambung pucuk yaitu dengan cara menggabungkan dua jenis tanaman kopi robusta, yang jenis kopi local sebagai batang bawah ( karena perakarannya kuat sehingga tidak mudah roboh ) dengan entres dari jenis atau Klon kopi unggul sebagai batang atas yang produksinya tinggi.

“Caranya pohon kopi kita potong setinggi 1 m – 1,5 m atau setinggi orang normal. Nah batang inilah nanti jadi batang bawah. Setelah tumbuh beberapa tunas baru pada batang yang sudah dipotong tadi. Baru dilakukan sambung pucuk dengan entres dari jenis klon unggul,”jelasnya.

Baca juga : Danlanud SMH Berikan Piagam Penghargaan Kepada Pejabat Daerah di Wilayah Sumsel

Lebih lanjut Ia menjelaskan, langkah selanjutnya tinggal perawatan / pemeliharaan tanaman tadi seperti memupuk, pencegahan hama dan penyakit , pemberian pohon naungan dan lain lain sampai tanaman tadi berbuah.

“Dari hasil sambungan tadi dengan perawatan yang optimal , hasil produksi kopi bisa meningkat sampai 3 – 4 kali lipat.Dengan produksi meningkat pendapatan petanipun akan meningkat”pungkasnya. (*)

Editor: Yon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *