Warga Yogya Berkumpul di Tugu Pal Putih Doakan Ganjar Pranowo

Barometer99– Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kirab budaya dan doa bersama memperingati Satu Dasawarsa Keistimewaan Yogyakarta di Tugu Pal Putih, Minggu (4/9/2022). Menariknya, dalam acara yang diikuti sekitar 200 orang itu terselip doa untuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Apa pasal? Rupanya masyarakat Jogja tak pernah lupa akan andil besar Ganjar dalam mengegolkan UUK.

Kala itu sebagai anggota DPR RI Komisi II, Ganjar Pranowo berada di garda terdepan dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai daerah istimewa.

Ganjar juga berperan besar dalam penyusunan hingga pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 yang menegaskan keistimewaan Yogyakarta sebagai provinsi yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami masyarakat tradisi Yogyakarta pada hari ini mengadakan gelar budaya dan ritual sebagai ungkapan doa meminta keutuhan dan kemakmuran Bangsa ini. Juga sekaligus ucapan terima kasih untuk Mas Ganjar Pranowo, agar beliau selalu mendapatkan kekuatan, semangat di dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di Jawa Tengah,” kata Koordinator Acara, Totok Ispurwanto di lokasi.

Totok menjelaskan, perjuangan mempertahankan keistimewaan Yogyakarta ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur diplomasi dan jalur gerakan kerakyatan. Kala itu, Ganjar memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta melalui jalur diplomasi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.

“Tanpa mengurangi peran dari komponen masyarakat lain, yang kami saksikan, yang nyata di lapangan, Bapak Ganjar ini secara konsisten, secara berani, langsung memberikan kontribusi yang sangat besar,” ucap pimpinan Masyarakat Tradisi Yogyakarta (Matra) itu.

Masyarakat Yogyakarta, kata Totok, tidak akan lupa akan jasa Gubernur Jateng dua periode tersebut. “Ucapan terima kasih ini tidak terlepas dari peran beliau Mas Ganjar 10 tahun yang lalu di dalam pengesahaan UU Nomor 13 Tahun 2012 terkait keistimewaan Yogyakarta,” tuturnya.

Menurut Totok, acara ini dikemas dalam bentuk pagelaran budaya yang melibatkan sedulur-sedulur abdi dalem dan Empat Bergada (Seni keprajuritan yang berasal dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan jumlah total 200 orang.

Mereka mengenakan pakaian adat keprajuritan dan pakaian adat setempat dari empat arah dan berkumpul di Tugu Pal Putih untuk melakukan ritual doa.

Pengakuan peran Ganjar dalam lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta itu diakui juga oleh Ketua Lembaga Kebudayaan Jawa Sekar Pangawikan, Yogyakarta, Bambang Nursinggih.
Menurut Bambang, perjuangan kerakyatan dilakukan oleh pihaknya bersama-sama elemen masyarakat. Sementara diplomasi dilakukan Ganjar. “Ucapan terimakasih kepada Mas Ganjar yang ikut berperan dalam lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta,” ucapnya.

Bambang menambahkan, dalam doa itu dipanjatkan juga agar masyarakat Yogyakarta mampu hidup damai dan sejahtera. “Dengan bahasa jawa berdoa kepada Allah SWT supaya masyarakat Yogyakarta tentram dan tidak berpengaruh oleh provokasi-provakasi dari luar,” imbuhnya.(*)

Editor: Msa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *