Breaking News
Danguspurla Koarmada III Tinjau Langsung Bakti Kesehatan Satgas Port Visit Papua New Guinea 2025 Satgas Port Visit Gelar Bakti kesehatan untuk Masyarakat Papua Nugini Polres Metro Jakarta Barat Musnahkan 14,9 Kg Narkoba Hasil Ungkap Kasus Kurun Waktu 3 Bulan Kajati Pimpin Langsung Apel Pagi di Halaman Kejati Aceh 100 Personel Polres Banyuasin Ikuti Ujian Beladiri Polri untuk kenaikan pangkat Humas Polres Banyuasin Polda Sumsel Banyuasin – Sebanyak 100 personel Polres Banyuasin mengikuti Ujian Kemahiran Beladiri Polri dalam rangka memenuhi persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat (UKP) periode 1 Januari 2026. Ujian yang berlangsung lancar dan kondusif ini dilaksanakan di Halaman Apel Mapolres Banyuasin, pada Senin (15/9/2025). Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Telegram Kapolda Sumsel Nomor: ST/640/VIII/BIN.2.4./2025 dan Surat Perintah Kapolres Banyuasin Nomor: Sprin/902/IX/BIN.2.4./2025. Pelaksanaan ujian dipantau langsung oleh Tim Penguji dari Polda Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Kompol M. Sabur, S.Ag., Kasubbagrohjashor Ro SDM Polda Sumsel. Adapun komposisi peserta ujian meliputi 100 personel dari berbagai pangkat, mulai dari Briptu yang mengajukan kenaikan ke Brigadir hingga AKP yang mengajukan kenaikan pangkat ke Kompol. Materi Ujian Komprehensif Ujian beladiri ini dirancang untuk menguji kesiapan fisik dan teknik personel dalam menghadapi berbagai situasi lapangan, Materi ujian terbagi menjadi tiga bagian utama. Teknik Dasar Beladiri Polri: Meliputi jatuhan, roll, pukulan, tendangan, tangkisan, dan dasar membawa tahanan. Teknik Beladiri Tanpa Alat: Fokus pada aplikasi defensif seperti melepas pegangan, cekikan, sekapan, serta menghindari serangan tangan kosong, tendangan, hingga senjata seperti tongkat, pisau, pistol, dan celurit. Teknik Beladiri dengan Alat: Menguji kemampuan personel dalam menggunakan peralatan standar seperti tongkat polisi, borgol, dan kopelrim untuk menetralisir berbagai bentuk serangan. kegiatan ini seluruh rangkaian ujian berjalan dengan lancar dan kondusif, Keberhasilan dalam ujian ini merupakan syarat wajib bagi personel yang mengajukan kenaikan pangkat, guna memastikan setiap anggota memiliki kemampuan beladiri yang mumpuni dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.
Polri  

Sat Reskrim Polresta Mataram Amankan Terduga Mahasiswi Asal Sumba Lakukan Aborsi

Barometer99- Mataram – NTB. Unit PPA (Perlindungan Perempuan Dan Anak) Sat Reskrim Polresta Mataram mengamankan terduga seorang Mahasiswi BRB, (22) asal Sumba melakukan praktik aborsi. Minggu (19/06).

Kapolresta Mataram melalui Kasat Reskrim Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST., SIK, mengatakan bahwa telah terjadi praktik aborsi yang dilakukan terduga seorang perempuan inisial BRB asal Sumba, 22, Mahasiswi, yang diketahui berlamat di jalan Pejanggik, Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram Kota Mataram, ucapnya saat dikonfirmasi.

Dengan kronologis kejadian sekitar pukul 19.00 wita piket Sat Reskrim Polresta Mataram menerima informasi dari RS Kota Mataram terkait adanya seorang perempuan yang datang dengan keluhan sakit di perut.

“Kemudian dilakukan penanganan di IGD lalu dialihkan ke Ruang Persalinan. Dan saat dilakukan penanganan, janin sudah kondisi hampir keluar dari rahim. Dan saat janin keluar dari rahim sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terang Kompol Kadek

Saat pemeriksaan menurut keterangan dari terduga BRB bahwa pada tanggal 10 Juni 2022 terduga memesan obat merk Cytotec sebanyak 1 setrip dan 3 bungkus kapsul tanpa merk secara online. Kemudian sekitar tanggal 18 Juni 2022 terduga menerima pesanan tersebut dan membayarnya dijasa kurir seharga Rp. 1.335.000.

“Lalu terduga meminum sebagian obat tersebut didalam kamar kosnya dan setelah itu terduga mengalami rasa nyeri dibagian perut serta mengeluarkan bercak darah di alat kelaminnya. Namun efeknya tidak lama dan keesokan harinya yaitu pada hari Minggu tanggal 19 Juni 2022 sekitar pukul 12.00 wita terduga kembali mengkonsumsi obat tersebut dan setelah itu terduga merasakan sakit pada bagian perut serta mengeluarkan darah dibagian alat kelaminnya,” pungkas Kompol Kadek.

Terduga sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya sehingga menghubungi sepupunya untuk membawanya kerumah sakit, dan terduga dibawa ke RS Kota Mataram dan dibantu oleh sepupu dan temannya. “Sesampai di rumah sakit terduga sudah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki, namun keadaan bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan warna kehitaman,” tuturnya.

Kompol Kadek juga menjelaskan, saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi, dan olah tkp di kos/kamar terduga di daerah Pajang namun nihil ditemukan bekas obat yg dikonsumsi terduga dan penyidik sempat melakukan pemeriksaan terhadap suami/pacar terduga yang tidak kooperatif, tambahnya.

“Langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap terduga dan berkoordinasi dengan dokter forensik terkait penyebab kematian dari janin tersebut,” tutup Kompol Kadek.

Syf-89/Hms.

 

Exit mobile version