Barometer99- Mataram – NTB. Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR) NTB melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi NTB. Aksi demontrasi yang dilakukan oleh Aliansi Perjuangan Rakyat (KPR) NTB dalam memperingati hari perempuan internasional. Selasa, 8/3/2022.
Hari Perempuan Internasional adalah hari dimana perempuan di akui atas prestasi mereka tanpa memandang adanya konflik,baik secara nasional, etnis, linguistik, budaya, ekonomi maupun politik, sekaligus melihat lebih dalam berbagai permasalahan yang masih dihadapi perempuan.
Masa aksi mengatakan pada saat menyampaikan orasi politiknya bahwa, kasus pelecehan seksual terhadap perempuan masih terjadi di negeri ini. kami minta Masalah ini harus dicarikan solusinya.
“Kita hadir hari ini sebagai wujud implementasi atas perjuangan kaum perempuan” Ujar masa aksi.
Masa aksi mendesak kepada pihak DPR Provinsi NTB agar memanggil rektor Universita Bumi Gora (UBG) agar dimintai pertanggung jawabannya, apa tujuan dan apa dasarnya rektor Universitas Bumi Gora menonaktifkan mahasiswa yang bersangkutan.
Wakil Komisi 5 DPRD Provinsi NTB, Mohammad Akri, S. Hi, menyampaikan pada saat menemui masa aksi di depan gedung DPR, apa yang menjadi aspirasi saudara – saudara akan kami sampaikan.
“Tadi ada Aliansi Kaum Perempuan yang melakukan aksi demontrasi dan sudah diterima oleh ketua Komisi 5 DPRD Provinsi NTB. Alhamdulilah, tentu ini sebagai bahan yang harus kami sampaikan karena DPR ini adalah tempat penampungan aspirasi masyarakat yang ada di Nusa tenggara barat”, tutur Wakil Komisi 5 pada saat menemui masa aksi.
Dikatakannya, tuntan ini adalah sebagai hak bapak-bapak untuk memberikan masukan kepada DPR, oleh karena itu saudara sekalian, kami bersama saudara sekalian yang hadir di sini dan inshal Allah tentu di komsi 5 nanti dalam RDP kami akan sampaikan pada bidang pemberdayaan perempuan.
“undang – undang tentang keperempuanan sudah lebih luar biasa disemua elemen dan bahkan disemua intansi. Perempuan harus di akamodir dalam bentuk 30% Kota perempuan”, ujarnya.
Mohammad Akri, S. Hi, memberikan apresiasi atas aksi damai yang dilakukan oleh masa aksi dari Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR) NTB pada hari ini. “Insha Allah, kedepan perempuan akan lebih baik dan aksi hari ini adalah hak saudara – saudara dalam menyapaikan aspirasinya dan aspirasi yang disampaikan oleh saudara -saudara akan kami sampaikan sampai di pusat”, pungkasnya.
Kami dari DPR akan menampung aspirasi bapak -bapak, kami akan sampaikan terkait tuntutan masa aksi hari ini.
“Masalah mahasiswa yang dinonaktifkan, kami akan panggil rektornya untuk dimintai keterangannya kenapa mahasiswa tersebut dinonaktifkan”, tutup wakil Komisi 5 Mohammad Akri, S. Hi.
Syf89.